Elly Nurachmah, 56 tahun, tampaknya layak masuk Museum Rekor Indonesia. Dia adalah seorang perawat, seperti ribuan orang berprofesi serupa di negeri ini. Tapi dia bukan sembarang perawat. Elly-lah perawat pertama di negeri ini yang bergelar profesor. Dialah perawat pertama yang dinobatkan sebagai guru besar. Setelah beliau ada juga perawat lain yang mendapatkan gelar profesor, diantaranya Achir Yani S. Hamid dan Agung Waluyo.
Sosok Elly memang luar biasa. Ketika teman-teman seangkatannya sibuk
mencari uang selepas lulus dari Akademi Keperawatan Departemen
Kesehatan, Elly memilih sibuk mengambil program sarjana keperawatan.
Ketika Universitas Indonesia baru membuka program sarjana untuk program
studi ilmu keperawatan, Elly bersama lima orang lainnya terpilih menjadi
pengajar yang dikirim ke The University of Sydney untuk mengambil
program master keperawatan.
“Dunia keperawatan Indonesia sangat tertinggal,” kata peraih gelar
doktor keperawatan dari Catholic University of America, Washington,
Amerika Serikat, itu. Ia bermimpi, perawat di Indonesia bisa sepintar
perawat dari Negeri Abang Sam. Hampir di semua negara bagian di AS,
jumlah perawat yang bergelar sarjana mencapai 55 persen dari total
perawat yang ada. Bahkan, di Negara Bagian South Dakota, semua
perawatnya sudah sarjana atau lulus ujian yang setara dengan sarjana.
Proporsi itu amat berbeda dengan di Indonesia. Menurut lulusan
Akademi Keperawatan Departemen Kesehatan pada 1971 itu, perawat yang
bergelar sarjana di negeri ini cuma sekitar 3.000 orang. Sedangkan
pendidikan sekitar 250 ribu perawat lainnya sangat pas-pasan—mulai yang
cuma bermodal pendidikan tiga bulan hingga yang diploma tiga tahun.
Elly kini berupaya mengatasi ketertinggalan itu. Ketua Asosiasi
Institusi Pendidikan Ners Indonesia ini bersama koleganya sedang
membuat standar lembaga pendidikan agar kualitas program studi ilmu
keperawatan lebih terjaga. “Saat ini memang banyak universitas yang
membuka program studi keperawatan, tapi kualitasnya tidak terkendali,”
kata guru besar yang masih menyempatkan diri merawat pasien dan
membimbing para perawat yang mengambil program S-2 itu.
Sumber: Blogperawat.com
0 komentar:
Posting Komentar